BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 01 Februari 2011

CARA MEMPERBAIKI MONITOR

cara memperbaiki monitor


Monitor komputer yang sekarang banyak di
gunakan adalah sejenis VGA atau Super VGA
dengan card adapter VGA bermemori antara 256
KB dengan 2 MB dan terus di kembangkan
mengikuti perkembangan Hardware dan
software. Sementara itu kerusakan monitor tidak
menampilkan gambar sama sekali, walaupun
lampu indikator menyala. Kondisi ini akan
semakin parah jika di tambah dengan kerusakan
akibat VGA card (adapter) yang tidak di ketahui
sebelumnya.
Berikut ini saya akan menjelaskan bagaimana cara
memperbaiki monitor,ya meskipun disekolah
penjelasan ini tidak ada tapi saya coba cari di
internet,akhirnya saya mendapatkan cara yang
ampuh untuk memperbaiki sebuah
monitor,sebuah monitor memang cukup penting
dalam sebuah komputer karna bila tidak ada
monitor untuk view program komputer kita tidak
dapat,paling tidak bila anda mempunyai
proyektor untuk view komputer,ok langsung saja
anda dapat membaca metode dibawah ini
tentang bagaimana cara memperbaiki sebuah
monitor
1.Bukalah tutup belakang monitor agar seluruh
komponen at terlihat dan terjangkau oleh
peralatan bengkel seperti multimeter, toolset,
serta alat bantu lainnya. Berhati-hatilah dengan
kondisi monitor yang terbuka ini, terutama pada
saat listrik masuk pada rangkaian, sebab terdapat
tegangan ekstra tinggi sebesar 16.000 volt sampai
30.000 volt yang berbahaya bagi tubuh manusia.
2.Siapkan Multimeter untuk mengukur tegangan
AC yang masuk pada rangkaian catu daya
monitor, normalnya akan terukur besar 220 volt.
Lanjutkan dengan mengukur tegangan DC yang
di keluarkan catu daya untuk rangkaian monitor
seluruhnya.Tegangan DC pada setiap monitor
berbeda merk dan jenis besarnya berlainan sesuai
dengan rancangan pabrik masing masing.
Pergunakan skema sesuai dengan jenis monitor
yang sedang di perbaiki, skema tersebut dapat
anda peroleh pada kemasan buku manual
lengkap ketika membeli monitor.
3.Ukurlah tegangan konektor pada transistor
power horisontal output, umumnya sebesar 90
Volt DC pada kondisim normal. Tegangan ini
menujukkan kondisi kerja pembangkit tegangan
tinggi yang dapat menyalakan tabung gambar.
Apabila tegangan ini turun sampai separuhnya,
dapat di pastikan terdapat kerusakan pada
rangkaian horisontal, gantilah dengan transistor
power yang baru. Untuk mengganti transistor
power yang baru sebaiknya menggunakan type
yang sama persis, kecuali jika tidak
memungkinkan maka dapat di ganti dengan
transistor lain yang sifatnya sama dan rating
tegangannya lebih tinggi.
4.Putarlah penggantung intensitas cahaya
(brigthness) pada panel depan monitor hingga
pada posisi maksimum. Lihat reaksinya pada
tabung gambar, bila tidak ada perubahan
periksalah rangkaian sekitar trafo tegangangan
ekstra tinggi (flay back) di tempat anda (Surabaya-
pasar genteng, di Jakarta-Glodok, di Bandung-
Cikapundung). Pemeriksaan ini perlu di lakukan
untuk mengecek apakah trafo tersebuit masih
dapat membangkitkan tegangan ekstra tinggi
untuk menyalakan tabung gambar.
5. Kerusakan dapat terjadi pada dioda tegangan
tinggi yang bertugas menyearahkan sinyal
horisontal menjadi tegangan DC 16.000 Volt -
30.000 Volt. Untuk menguji dioda tegangan tinggi
pergunakan high voltage probe untuk multimeter
yang khusus untuk keperluan pengetesan
tegangan tinggi. Bandingkan perbedaan tegangan
Ac yang masuk trafo dengan tegangan DC yang
dikeluarkan diode , tegangan DC yang terukur
pada katoda diode sekitar 16.000 Volt - 30.000
Volt. Berhati-hatilah menggunakan probe
tegangan tinggi ini,sentuhan ke konduktor yang
salah akan menimbulkan bunga api.
6.Dapat juga di periksa kapasitor yang
menghubungkan trafo tegangan tinggi dengan
ground. Lepaskan kapasitor ini dan ukurlah
dengan multimeter, apabila ada kebocoran
gantilah dengan kapasitor baru. Kapasitor yang
sudah kering akan merubah nilai kapasitasnya
dan berakibat berubahnya impedansi pada
rangkaian.Perubahan impedansi ini akan
mempengaruhi trafo tegangan ekstra tinggi yang
tidak dapat menghasilkan tegangan sesuai
keperluan, hal ini akan terlihat pada layar monitor
yang suram, kurang terang atau pengatur
brightness tidak berfungsi.
7.Disamping gangguan diatas, monitor tidak
menampilkan gambar di sebabkan oleh
kerusakan transistor power pada catu daya, FUSE
putus, transistor horisontal output, kapasitor
kompling output, diode tegangan tinggi,
gulungan defleksi putus (terbakar), matrix RGB
kehilangan masukan dan sebagainya. Pergunakan
skema lengkap monitor yang menunjukkan
masing-masing bagian dan periksalah secara urut
mulai dari catu daya hingga menuju tabung
gambar.
8.Setelah seluruh komponen yang mengalami
kerusakan di ganti baru, hidupkan komputer
untuk mencoba monitor yang baru saja di
perbaiki dengan program diagnosis. Program
Diagnosis yang di jalankan khusus pada menu
test display dapat di jadikan pedoman untuk
memperbaiki monitor komputer, seperti check-It,
QAPlus, PC-Technician, JC-Bench dan sebagainya. 

Tabung Gambar (CRT)



Tabung gambar sangat berbeda-beda bila dibandingkan dengan tabung-tabung radio. Bentuk maupun fungsinya sangat berbeda.
Menurut jenisnya, tabung gambar bisa dibagi sebagai berikut :



Bentuk Tabung

Rangkaian RGB
Rangkaian RGB juga disebut sebagai rangkaian matrix. Adapun prinsip kerja rangkaian matrix adalah mengubah tegangan perbedaan warna yang telah dicampur dengan sinyal sinkronisasi yang diberikan demulator warna kembali menjadi tegangan perbedaan warna.Rangkaian matrix ini harus dapat mengadakan atau membuat agar perbandingan-perbandingan antara amplitudo-amplitudo tegangan perbedaan warna itu dapat mempunyai harga yang tepat, tak tergantung dari cara penguatan sebelumnya. Jadi dalam hal ini rangkaian matrix tersebut hanyalah tinggal mengusahakan untuk memperoleh amplitudo-amplitudo yang tepat dari ketiga tegangan-tegangan perbedaan warna yang belum direduksi yang diperlukan tabung gambar. Untuk itulah maka tabung-tabung di dalam rangkaian matrix itu harus sanggup memberikan penguatan-penguatan yang cocok terhadap tegangan perbedaan warna itu, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tabung gambar tersebut.


Rangkaian RGB

Yoke Defleksi
Leher tabung kita kenal kumparan pembelok atau yoke defleksi, yaitu kumparan untuk horisontal, dan kumparan untuk vertikal. Dalam kumparan untuk fokus pengaturan besar kecilnya arus diatur oleh sebuah potensiometer. Guna pembelokan ini ialah supaya gerak elektron yang semula menuju satu titik fokus yang harus disesuaikan dengan arah sejajar.Telah dijelaskan bahwa pengertian sinyal horisontal dalah untuk memberi perintah pada kumparan defleksi horisontal yang bekerja untuk menggerakan elektron daari kiri ke kanan/scanning horisontal. Sinyal ini berguna untuk mentrigger kumparan defleksi horisontal, supaya menjalankan gerak elektron dari kiri ke kanan pada akhir. Titik-titik gambar secara otomatis sinyal mati dan kembali lagi ke kiri dan otomatis digeserkan ke bawah pulsa blanking yang ditrigger oleh sinyal vertikal.Cara kerja yoke defleksi vertikal hampir sama dengan kumparan defleksi horisontal hanya saja dalam arah yang berlainan yaitu vertikal. Akibat adanya pembelok horisontal dan vertikal arah gerakan elektron tidak lagi ke kanan dan ke kiri tetapi menyebar ke seluruh bidang permukaan layar tabung dengan sama rata. Kedua kumparan ini diletakkan dalam leher tabung, akibatnya arah gerak elektron tidak lagi vertikal atau horisontal tetapi dalam arah resultan. Hasil dari tarikan kedua kumparan ini akan menyebar dengan sama rata. Di dalam prakteknya kumparan ini dijadikan satu dan dinamai yoke defleksi atau defleksi coil.Kerusakan pada yoke biasanya mengakibatkan Raster pada satu garis, horisontal atau vertikal, Gambar trapesium, Gambar miring ke kiri/ke kanan, warna gambar tidak fokus atau terpisah, indikator hidup, layar gelap.Caranya adalah dengan mengganti atau menyetelnya, jangan lupa untuk mengendurkan terlebih dahulu kunci pada leher tabung.

Proses Penyetelan Yoke

Pelacakan Kerusakan

Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik lokalisasi tiap blok rangkaian. Langkah pertama, pastikan bahwa sumber daya listrik benar-benar ada dan tersambung dengan baik. Apabila monitor dinyalakan dan tidak disambungkan dengan sistem unit, monitor tidak menampilkan apapun. Dengan bantuan seperangkat sistem unit dan pastikan bahwa video card berfungsi dengan baik, sehingga kita bisa melihat gejala apa yang muncul pada saat power ON/OFF dinyalakan.

macam macam monitor

MONITOR

PENGENALAN MONITOR

Monitor adalah alat yang digunakan untuk menampilkan output dari data yang diproses di komputer.

Jenis-jenis Monitor

1. CRT : Cathode Rays Tube (tabung katoda sebagai alat penampil gambar)

2. LCD : Liquid Crystal Display (cairan kristal sebagai alat penampil gambar)



Jenis-jenis Monitor CRT

1. MDA : Monochrome Display Adapter (tidak berwarna). Tahun pembuatan 1986.



2. CGA : Colour Graphic Adapter (berwarna tapi tidak bisa untuk OS Windows) Tahun pembuatan 1987.

3. EGA : Enhanced Graphic Array (berwarna, tidak bisa untuk OS Windows) Tahun pembuatan 1990.



4. VGA : Video Graphic Array (berwarna & bisa untuk OS Windows, belum bisa Full Screen) Tahun 1992.



5. SVGA : Super Video Graphic Array (berwarna & bisa untuk OS Windows, Full Screen) Tahun 1997 – sekarang.

 



TENTANG MONITOR :
Monitor biasa disebut juga “computer display” adalah komponen output komputer yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai computer.

1.1. Sejarah Monitor
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adlaah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.

layar monitor berwarna hijau (Green Monochrome)
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil.

CGA Monitor
Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720×350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640×200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna.

EGA Monitor
Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640×350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.

VGA Monitor
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video – TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
1.2. BerbagaiJenisMonitor
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
a.CathodeRayTube
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.

Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.

b.LiquidCrystalDisplay
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.

Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
  • Polaroid belakang
  • Elektroda belakang
  • Plat kaca belakang
  • Kristal Cair
  • Plat kaca depan
  • Elektroda depan
  • Polaroid depan



Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
c.PlasmaGas
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.






Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.